Social Computing
Peranan teknologi di kehidupan sosial mulai mendominasi. Dalam melakukan kegiatan sosial, masyarakat sering menggunakan teknologi informasi sebagai medianya. Salah satu yang digunakan untuk saling berinteraksi atau berkomunikasi adalah dengan internet. Banyak . Hal ini disebut dengan social computing, lebih jelasnya social computing adalah batasan umum untuk sebuah bidang ilmu komputer yang fokus pada pertemuan perilaku sosial dan sistem komputasi. Hal ini menjadi konsep penting untuk digunakan dalam bisnis. Social computing digunakan dalam dua cara sebagai berikut.
Dalam arti yang lemah, social computing dilakukan dengan mendukung apapun perilaku sosial di dalam atau melalui sistem komputasi. Hal ini didasarkan atas kreasi atau re-kreasi konvensi sosial dan konteks sosial melalui penggunaan perangkat lunak dan teknologi. Jadi, blog, email, instant messaging, layanan jaringan sosial, wiki, social bookmarking dan contoh lain dari apa yang sering disebut perangkat lunak sosial menggambarkan ide-ide dari social computing, tetapi juga jenis lain dari aplikasi perangkat lunak dimana orang berinteraksi sosial.
Dalam arti yang kuat, social computing dilakukan dengan mendukung “komputasi” yang dilakukan oleh kelompok orang, sebuah ide yang dipopulerkan oleh buku milik James Surowiecki, “The Wisdom of Crowds”. Contoh social computing dalam pengertian ini meliputi penyaringan kolaboratif, lelang online, prediksi pasar, sistem reputasi, komputasi pilihan sosial, tagging, dan game verifikasi.
Social computing telah menjadi lebih luas dikenal karena kaitannya dengan sejumlah tren baru. Ini termasuk semakin populernya perangkat lunak sosial dan Web 2.0, meningkatnya minat akademis di analisis jaringan sosial, munculnya open source sebagai metode produksi yang layak, dan keyakinan yang berkembang bahwa semua ini dapat memiliki dampak besar pada kehidupan sehari-hari.
Ciri khas aplikasi-aplikasi social computing adalah semakin kuatnya keterlibatan pengguna akhir (end-users) dalam proses produksi informasi, pengetahuan, dan inovasi. Jika sebelumnya ada pemisahan yang jelas antara “produsen” dan “konsumen” informasi, maka kini pemisahan itu semakin mengabur. Dalam social computing, pengguna atau konsumen adalah sekaligus pemasok isi (content). Aplikasi-aplikasi social computing seperti blogs, podcast, wikipedia, YouTube, dan sebagainya, memudahkan orang saling betukar dan saling memakai tulisan, audiovisual, dan alamat kontak. Keadaan ini langsung mengubah total hubungan antara “produsen” dan “konsumen” dalam konstalasi industri media.
Jika dibagi menjadi beberapa fungsi dari aplikasi-aplikasi social computing dapat dibagi sebagai berikut.
- Provision of Personal Sites – Facebook dan Myspace menyediakan social interaction sites, di mana user dapat membangun komunitas online untuk orang-orang yang mempunyai aktivitas dan interest yang sama, atau untuk orang yang tertarik dalam menjelajahi aktivitas dan interest dari orang lain. Intinya adalah user yang menentukan informasi apa dan dengan siapa mereka akan mengshare.
- Information Provision – Website seperti YouTube memungkinkan user untuk meng-upload video favorit mereka atau video buatan sendiri untuk dishare dengan internet user lainnya yang dapat mengview, rate dan memberikan comment. Blog tidak jarang memberikan pikiran-pikiran para pemimpin dengan channel komunikasi yang baru untuk mem-broadcast informasi yang tersedia kepada para user.
- Real-time Communication – Ada banyak provider Instant Messaging (IM), seperti MSN Live Messenger, Yahoo Messenger, AOL IM, yang memungkinkan user untuk berkomunikasi secara real time dengan text, audio dan video.
- Collaborative Working – Di internet, user-user dapat berkumpul dari mana saja dan bekerja sama untuk membangun single source of content. Contohnya adalah Wikipedia yang telah menjadi salah satu resource ensiklopedia yang populer dalam jangka waktu yang pendek.Teknologi Wiki mempunyai approval process dari author, dalam hal ini yaitu moderator yang melakukan pemeriksaan ketepatan dan relevansi dari content pada saat user ingin berpartisipasi untuk mengubah atau menambah suatu content.
Jika kita perhatikan, maka ada beberapa persamaan yang dapat ditemukan dari aplikasi social computing yaitu:
- Terus berkembang dengan fitur yang terus bertambah
- Kualitas dinilai berdasarkan review dan feedback balik pengguna
- Struktur bersifat bottom-up dan fleksibel
- Organisasi bersifat terbatas
- Berorientasi kepada komunitas
SOCIAL COMPUTING DALAM BISNIS
Enterprise Bussiness System
Enterprise business system terdiri dari Customer Relationship Management (CRM), Supply Chain Management (SCM), Enterprise Resource Planning (ERP), Enterprise Collaboration Systems (ECS), Enterprise Application Integration (EAI) dan Transaction Processing System (TPS). Arsitektur aplikasi perusahaan menggambarkan hubungan internal dari aplikasi major cross-functional perusahaan yang saat ini sudah banyak diterapkan di perusahaa-perusahaan.
- Customer Relationship Management (CRM)
Tujuan utama dari CRM adalah untuk lebih mengenal dan mengerti setiap konsumen sehingga dapat diketahui tindakan/perlakuan apa yang perlu diberikan untuk dapat lebih meningkatkan royalitas konsumen dan keuntungan perusahaan. CRM menjadi sangat penting karena berhubungan langsung dengan konsumen untuk mendapatkan dana dari kegiatan penjualan baik barang maupun jasa. Saat ini konsumen dapat dengan sangat mudah untuk mencari informasi perusahaan lain dalam industri yang sama dan berpindah ke pesaing. Sehingga CRM tidak hanya bagaimana perusahaan mendapatkan pelanggan baru, tetapi lebih kepada bagaimana meningkatkan kepuasan pelanggan dan mempertahankannya. Keunggulan dalam CRM merupakan keunggulan kompetitif bagi suatu perusahaan.
- Supply Chain Management (SCM)
SCM adalah sistem lintas fungsi dalam perusahaan yang menggunakan teknologi informasi untuk membantu dalam mendukung dan mengelola hubungan antara beberapa proses kunci bisnis perusahaan dengan pemasok, konsumen dan rekan bisnis. Tujuan CRM adalah untuk menciptakan kecepatan, efisiensi dan jaringan yang murah dari hubungan bisnis, atau rantai pasokan untuk mendapatkan produk dari konsep ke pasar. (O’Brien, 2002)
- Enterprise Resource Planning (ERP)
ERP merupakan sistem informasi yang berperan mengintegrasikan dan mengotomasikan proses bisnis yang berhubungan dengan aspek operasi, produksi maupun distribusi di perusahaan manufaktur maupun jasa.
ERP adalah tulang punggung teknologi e-bisnis, transaksi perusahaan kerangka kerja yang luas dengan link ke pemrosesan order penjualan, manajemen persediaan dan control, produksi dan perencanaan distribusi, dan finance (O’Brien, 2002). Karakter Sistem ERP sering disebut sebagai Back Office System yang mengindikasikan bahwa pelanggan dan publik secara umum tidak dilibatkan dalam sistem ini. Berikut adalah contoh bagan penerapan ERP dalam industri manufacturing.
- Enterprise Collaboration Systems (ECS)
Enterprise collaboration systems (ECS) adalah system informasi lintas fungsional untuk meningkatkan komunikasi, koordinasi dan kolaborasi diantara anggota dari tim bisnis dan kelompok kerja (O’brien, 2002). ECS Menggunakan alat groupware, internet, intranet, extranet dan jaringan komputer lainnya.
Tujuan utama ECS adalah memungkinkan anggota bekerja bersama dengan lebih mudah dan effektif, sehingga menolong pengguna dengan cara :
- Komunikasi, saling memberi informasi sesama anggota tim.
- Koordinasi, koordinasi hasil tugas pribadi dan sumberdaya dengan sesama anggota tim.
- Kolaborasi, bekerja sama dalam proyek kerjasama dan tugas-tugas lainnya.
- Enterprise Application Integration (EAI)
Penggunaan software EAI memungkinkan aplikasi dari proses e-business dapat saling terhubung, aplikasi bagian back office dan front office akan terhubung secara sempurna. Menurut Sudewa (2004) sebuah perusahaan berskala besar di Indonesia akan memiliki lebih dari satu aplikasi perangkat lunak, sehingga diperlukan EAI.
Salah satu fungsi sistem bisnis yang berhubungan dengan social computing adalah Human Resource Management (HRM). Fungsi Manajemen sumber daya manusia (SDM) melibatkan perekrutan, penempatan, evaluasi, kompensasi, dan pengembangan karyawan. Sistem yang dikembangkan dalam HRM mendukung secara strategis, taktis dan operasional dari sumberdaya manusia dalam perusahaan tersebut. Tujuan dari manajemen sumberdaya manusia adalah penggunaan sumberdaya manusia yang efektif dan effisien dalam suatu perusahaan (O’Brien, 2002).
https://lukmantalibo.wordpress.com/2011/07/08/social-computing-1/
https://www.facebook.com/ksiubaya/posts/1068285256531853
http://julsun09.blogspot.co.id/2009/12/benefit-of-social-computing-in.html
http://sodak35e.blogstudent.mb.ipb.ac.id/2011/07/14/penerapan-e-business-di-indonesia/
Leave a Reply